Sabtu, 07 Oktober 2017

Valsartan

Valsartan adalah kelompok obat antagonis angiotensin II. Obat ini berguna untuk mengobati hipertensi, gagal jantung, dan melindungi jantung dari kemungkinan komplikasi setelah mengalami serangan jantung.Valsartan berfungsi menghambat efek dari senyawa kimia yang disebut angiotensin II. Angiotensin II memiliki efek mempersempit pembuluh darah, jadi dengan menghambat efek senyawa ini, valsartan akan mengendurkan dan melebarkan pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah akan menurun dan jantung lebih mudah memompa darah ke seluruh tubuh, serta meningkatkan pasokan darah dan oksigen ke jantung. Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menambah beban jantung dan pembuluh darah. Akibatnya jantung dan pembuluh darah tidak bisa berfungsi dengan normal. Kondisi ini bisa merusak pembuluh darah otak, jantung, ginjal, yang menyebabkan terjadinya stroke, gagal jantung atau gagal ginjal. Dengan efek yang diciptakan oleh valsartan, beban jantung akan berkurang. Tekanan darah yang menurun akan mengurangi risiko terkena stroke dan serangan jantung.

Peringatan:
Bagi wanita hamil atau sedang merencanakan kehamilan atau menyusui, jangan mengonsumsi obat ini.
Hindari mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat ketika mengonsumsi obat ini.
Harap berhati-hati bagi penderita penyakit hati, dehidrasi, gangguan ginjal, baru menjalani transplantasi ginjal, gangguan pada katup atau otot jantung, angioedema, serta aldosteronisme, dalam mengonsumsi obat ini.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Valsartan
Sebagai awalan, dokter akan memberikan valsartan dosis efektif rendah, dan meningkatkan dosisnya sesuai reaksi Anda terhadap obat ini. Untuk menangani hipertensi, dosis umumnya adalah 80-160 mg per hari. Untuk penderita gagal jantung, 80-320 mg per hari. Dan untuk yang pernah mengalami serangan jantung, 40-320 mg perhari. Dosis akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Umumnya dosis tidak akan melebihi 320 mg. Dalam pemakaian obat ini, dosis akan ditingkatkan secara bertahap untuk mencegah efek samping pada tubuh, terutama jantung.

Mengonsumsi Valsartan dengan Benar
Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi valsartan. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa ijin dokter.
Obat ini bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Konsumsi obat ini pada waktu yang sama tiap harinya, cara ini akan membantu Anda mengingat untuk mengonsumsi obat secara teratur. Bicarakan dengan dokter sebelum Anda mengonsumsi obat yang lain.
Khususnya untuk obat cair, kocok botolnya sekitar 10 detik sebelum mengonsumsi obat ini.
Selama mengonsumsi obat ini, sebaiknya Anda juga mengikuti saran dokter dalam menjalani perubahan menu makanan dan gaya hidup, seperti menu makanan sehat, tidak merokok, dan membiasakan berolahraga.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi valsartan, disarankan untuk segera mengonsumsinya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis valsartan pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Valsartan
Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Beberapa efek samping yang bisa terjadi adalah:
Merasa pusing atau sakit kepala.
Penurunan tekanan darah saat berdiri atau berusaha duduk.
Gangguan pencernaan.
Merasa kelelahan.
Jika efek samping yang terjadi terus berkepanjangan, mengganggu aktivitas, atau Anda mengalami reaksi alergi, segera temui dokter atau datangi rumah sakit terdekat.

Bagaimana cara penyimpanan valsartan?
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Pencegahan & Peringatan
Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan valsartan?
Sebelum menggunakan obat tertentu, pertimbangkan risiko dan manfaatnya terlebih dahulu. Ini adalah keputusan yang harus dibuat oleh Anda dan dokter Anda.
Untuk obat ini, perhatikan hal berikut:
Alergi
Beri tahu dokter jika Anda mengalami reaksi tak biasa atau alergi pada obat ini atau obat lain. Beri tahu dokter juga jika Anda memiliki alergi tipe lain seperti pada makanan, pewarna, pengawet, atau alergi hewan. Untuk produk nonresep, baca label pada kemasan secara saksama.
Anak-anak
Studi terpercaya telah menunjukan bahwa tidak ditemukan masalah spesifik yang berkaitan dengan kesehatan anak yang dapat membatasi penggunaan valsartan bagi anak usia 6 sampai 16 tahun. Namun, penggunaan valsartan tidak direkomendasikan bagi anak di bawah usia 6 tahun.
Lansia
Studi terpercaya telah menunjukan bahwa tidak ditemukan masalah spesifik yang berkaitan dengan geriatrik  yang dapat membatasi penggunaan valsartan bagi orang lanjut usia.

Mekanisme efek samping
Sakit kepala
Mekanisme sakit kepala yaitu :
Fase prodrome: Suatu rangkaian “peringatan” sebelum terjadi serangan, meliputi perubahan mood, perubahan perasaan/sensasi (bau atau rasa) atau lelah dan ketegangan otot.
Aura, yaitu ganguan visual yang mendahului serangan sakit kepala. Tidak semua migraine diawali dengan aura. Aura adalah gangguan penglihatan seperti melihat sinar berpendar, atau warna-warna yang berbaur.
Sakit kepala, umumnya satu sisi, berdenyut-denyut, disertai mual dan pada orang yang mungkin bisa sampai muntah, menjadi sensitive terhadap cahaya dan suara. Sakit kepala ini terjadi selama sekitar 4-72 jam.
Postdrom: tanda-tanda lain migraine seperti tidak bisa makan dan tidak konsentrasi, kelelahan.

Pertanyaan
1. Apa saja contoh obat antihipertensi selain valsartan?
2. Obat antihipertensi selain golongan angiotensin II apa saja?
3. Kontra indikasi valsartan?
4. Apa efek samping penggunaan valsartan jangka panjang?
5.  Apakah mekanisme kerja obat angiotensin II sama?

24 komentar:

  1. Saya akan menjawab pertanyaan nomor 3. Kontraindikasi valsartan adalah gangguan fungsi hati berat, sirosis, obstruksi empedu, menyusui, hipersensitif terhadap komponen obat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar apa yang di paparkan kak sholeha, bahwa
      Interaksi:
      penggunaan bersama dengan penghambat ACE dan beta bloker tidak dianjurkan.

      Kontraindikasi:
      lihat keterangan di atas; gangguan fungsi hati berat, sirosis, obstruksi empedu, menyusui; hipersensitif terhadap komponen obat.

      http://pionas.pom.go.id/monografi/valsartan

      Hapus
    2. saya ingin menambahkan kontraindikasi yaitu kerusakan hati Gangguan hati ringan sampai sedang: Tidak ada penyesuaian yang diperlukan; digunakan dengan hati-hati pada penyakit hati

      Hapus
    3. pada gangguan hati diperlukan penyesuaian dosis agar tidak menyebabkan kerja hati terlalu di porsir yang dapat mengakibatkan kerusakan hati bertambah parah

      Hapus
  2. saya akan menjawab no 1.
    jenis obat hipertensi
    1. Obat diuretik
    Contoh obat diuretik: chlorotiazide, chlorthalidone, hydrochlorotiazide (HCT), indapamide, metolazone, bumetanide, furosemide, torsemide, amilorid, triamterene, dan lainnya.
    2. (ACE) inhibitor
    Contoh obat ACE inhibitor: captopril, enalapril, lisinopril, benazepril hydrochloride, perindopril, ramipril, quinapril hydrochloride, dan trandolapril.
    3. (ARB)
    Contoh obat ARB: azilsartan, candesartan, irbesartan, losartan potassium, eprosartan mesylate, olmesartan, telmisartan, dan valsartan.
    dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju. obat diuretik bisa mengobati hipertensi karena meningkatkan ekskresi garam

      Hapus
  3. Saya akan menjawab no 4. Efek samping dari valsartan itu adalah pusing apabila dalam jangka panjang penggunaannya akan menyebabkan gagal jantung dan peningkatan nitrogen urea darah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selain itu efek samping lainnya adalah hyperkalemia dan hipotensi.

      Hapus
  4. No1

    Obat-obat hipertensi dapat dibagi menjadi 7, yaitu antara lain.
     Diuretik
    Mekanisme kerja: menghambat absorbsi garam dan air sehingga volume darah dapat menurun akibatnya tekanan darah ikut turun.
    Diuretik ini dibagi menjadi 3 tebagi menjadi 3 yaitu:
    - Golongan thiazid yang bekerja pada tubulus distal dengan kerja meningkatkan ekskresi Na+ dan Cl-. Contoh: HCT dan indapamid
    - Golongan diuretik kuat yang bekerja di ansa henle bagian assendens dengan kerja menghambat kotranspor Na+, K+, Cl-, dan menghambat resorpsi air dan elektrolit. Contoh: furosemid, torasemid, asam etakrinat dan bumetamid.
    - Golongan diuretik hemat kalium, contohnya : triamteren, amilorid, dan spironolakton.

     Alfa blockers
    Mekanisme kerja: memblok reseptor alfa adrenergik yang ada pada oto polos pembuluh. Dibedakan menjadi
    - Alfa blockers nonselektif, contoh : fentolamin
    - Alfa 1 blockers selektif, contoh : prazosin, terazosin. Doksazosin dll.
     Beta blockers
    Mekanisme kerja: menempati reseptor beta adrenergik. Blokade reseptor ini menyebabkan penurunan aktifitas adrenalin dan noradrenalin. Contoh: atenolol, metoprolol, labetolol dll.
     Agonis alfa 2
    Mekanisme kerja: menstimulasi reseptor alfa 2 yang berdaya vasodilatasi. Contoh: klonidin
     Antagonis kalsium
    Mekanisme kerja : menghambat pemasukan ion Ca ke dalam sel sehingga penyaluran impuls dan kontraksi dinding pembuluh. Contoh : nifedipin, nikardipin, verapamil, dll.

     Panghambat RAS (Renin Angiotensin Sysem)
    Mekanisme kerja : mencegah pengubahan angiotensin I menjadi angiotensin II yang berdaya vasokonstriksi kuat. Selain itu menghambat pembentukan aldosteron yang bersifat retensi garam dan air. Contoh : kaptopril, losartan, benazepril, dll.
     Vasodilator
    Mekanisme kerja : berkhasiat vasodilatasi langsung terhadap pembuluh darah sehingga tekanan darah turun. Contoh : hidralazin dan monoksidil

    BalasHapus
  5. 3. angiodema (reaksi alergi) dengan riwayat pengobatan tekanan darah lain (seperti, benazepril, enalapril, lisinopril, Lotrel®, Vasotec®, Zestoretic®, Zestril®)—gunakan dengan teliti. Penggunaan obat-obat tersebut mungkin dapat menyebabkan kondisi ini terjadi kembali
    gagal jantung kongestif—beberapa penggunaan obat dapat menyebabkan masalah ginjal
    pasien diabetes yang juga mengonsumsi aliskiren (Tekturna ®)—tidak dianjurkan diberikan pada pasien ini
    ketidakseimbangan elektrolit (seperti kandungan sodium rendah di dalam tubuh)
    ketidakseimbangan cairan (menyebabkan dehidrasi, mual, atau diare) atau
    penyakit ginjal—gunakan dengan hati-hati, karena dapat memperburuk kondisi.

    BalasHapus
  6. saya akan menambahkan obat hipertensi selain varsaltan yaitu amlodipine,candesartan,captopril,ifedipin, nikardipin, verapamil,HCT dll.

    BalasHapus
  7. Kontraindikasi:
    Sirosis, sumbatan empedu, kehamilan dan menyusui

    BalasHapus
  8. saya kaan menjawban no 1
    jenis obat hipertensi
    1. Obat diuretik
    Contoh obat diuretik: chlorotiazide, chlorthalidone, hydrochlorotiazide (HCT), indapamide, metolazone, bumetanide, furosemide, torsemide, amilorid, triamterene, dan lainnya.
    2. (ACE) inhibitor
    Contoh obat ACE inhibitor: captopril, enalapril, lisinopril, benazepril hydrochloride, perindopril, ramipril, quinapril hydrochloride, dan trandolapril.
    3. (ARB)
    Contoh obat ARB: azilsartan, candesartan, irbesartan, losartan potassium, eprosartan mesylate, olmesartan, telmisartan, dan valsartan.
    dll

    BalasHapus
  9. Tambahan untuk efek jangka panjang dapat menyebabkan tekanan darah rendah (hipotensi) dan masalah ginjal.

    BalasHapus
  10. selain valsartan, beberapa obat generik untuk terapi hipertensi yang umum diapotek yaitu clonidine, methyldopa, amlodipine, diltiazem, lisinopril, ramipril dan lain lain

    BalasHapus
  11. saya akan menjawab no 1.
    jenis obat hipertensi
    1. Obat diuretik
    Contoh obat diuretik: chlorotiazide, chlorthalidone, hydrochlorotiazide (HCT), indapamide, metolazone, bumetanide, furosemide, torsemide, amilorid, triamterene, dan lainnya.
    2. (ACE) inhibitor
    Contoh obat ACE inhibitor: captopril, enalapril, lisinopril, benazepril hydrochloride, perindopril, ramipril, quinapril hydrochloride, dan trandolapril.
    3. (ARB)
    Contoh obat ARB: azilsartan, candesartan, irbesartan, losartan potassium, eprosartan mesylate, olmesartan, telmisartan, dan valsartan.
    dl

    BalasHapus
  12. hai risma, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 1. adapun obat hipertensi selain valsartan yaitu :
    1. Atenolol
    2. Propanolol
    3. Asebutolol
    4. Metoprolol
    5. Captopril
    6. Lisinopril
    7. Amlodipin
    8. Kandesartan

    BalasHapus
  13. Saya akan menjawab pertanyaan nomor 3. Kontraindikasi valsartan adalah gangguan fungsi hati berat, sirosis, obstruksi empedu, menyusui, hipersensitif terhadap komponen obat.

    BalasHapus
  14. Obat hipertensi
    Atenolol, Propanolol, Asebutolol, Metoprolol, Captopril, Lisinopril

    BalasHapus
  15. Kontraindikasi:
    gangguan fungsi hati berat, sirosis, obstruksi empedu, menyusui, hipersensitif terhadap komponen obat.

    BalasHapus
  16. Saya akan menjawab No 1. Acendril, anexia, bioprexum, carcade, coveram, cardura, dipamerkan, hytrin, tensidox, nidaven, nefidin dan masih banyak yang lain

    BalasHapus
  17. No 2. Obat antihipertensi selain antagonis angiotensin II adalah ACE inhibitor, penyekat Beta, antagonis kalsium, antihipertensi golongan lain dan diuretik

    BalasHapus
  18. No 1. Biro, loprolol, lodoz, tenormin, seloken, lotenac, nebilet, bartender, dan hapsen.

    BalasHapus
  19. Jawaban untuk No 1. Obat antihipertensi golongan antagonis kalsium seperti actapin, amcor, amdixal, amlogal, cardivask, cardivask, dilmen, tensidox, Lupin dan nicafer

    BalasHapus

Oxamniquine

Oxamniquine adalah tetrahydroquinoline semisynthetic dan mungkin dilakukan dengan cara mengikat DNA, mengakibatkan kontraksi dan kelumpu...